Siapa bilang kulkas harus menggunakan arus listrik, di Afrika ada kulkas yang tidak memerlukan listrik sama sekali, siapa tahu kulkas model ini bisa kita terapkan ditempat kita. Berikut ulasan tentang Kulkas tanpa listrik yang bernama Pot in Pot yang sempat saya baca disalah satu forum online.
Pot in Pot. (aka Zeer dalam bahasa afrika). Alat ini diciptakan oleh Mohammad Bah Abba dari Nigeria pada tahun 1995 dan mendapat Rolex Laureate (penghargaan Rolex di bidang enterprise) senilai $100.000 atau sekitar 1 milyar rupiah pada tahun 2000. Alat yang luar biasa berguna sekaligus luar biasa sederhana ini telah dipakai secara luas di afrika dan bisa dibilang kini menyelamatkan hidup banyak orang dengan memperkenalkan sistem pengawetan makanan yang murah dan sederhana (dan memberi mereka minuman dingin). Prinsip pendinginannya sederhana, yaitu memanfaatkan proses penguapan untuk mengambil kalor/panas sehingga membuat temperatur jadi rendah. Metode ini efektif untuk daerah kering. Kalau daerahnya lembab, proses penguapan sulit terjadi karena kandungan air di udaranya tinggi.
Alat ini terdiri dari 2 buah pot (yang satu harus bisa masuk ke yang lain), pasir, dan kain. Cara menyiapkannya, cukup dengan memasukkan pot yang lebih kecil ke pot yang besar, mengisi celah diantara kedua pot dengan pasir, kemudian menyiram air ke dalam pasir sehingga pasir menjadi basah. Kita tinggal memasukkan apapun yang kita mau kedalam pot yang kecil, kemudian menutup pot kecil dengan kain basah. Saat air dalam pasir menguap, air itu akan membawa panas dari pot yang kecil. Proses penguapan air membutuhkan kalor/panas, dan itu didapat dari dalam gentong, akibatnya suhu dalam gentong berkurang 15 hingga 20 derajad dari suhu sekitarnya. Jadilah kulkas alami. Ini bukan saja hemat listrik, tapi membuat desainernya jadi milyarder.
Sumber Artikel : http://www.kaskus.co.id
Sumber Artikel : http://www.kaskus.co.id
Post a Comment for "POT IN POT : KULKAS ALAMI TANPA LISTRIK DARI AFRIKA"